1. Konsolidasi Tim Inti
Pra Pilkada/Pemilu:
Dilaksanakan oleh tim inti:
§ Rumusan konsep awal
(maksud dan tujuan, landasan, target umum).
§ Perumusan visi dan
misi awal (berdasarkan hasil aspirasi dan masukan) disesuiakan dengan visi
dengan tim yang sudah terbentuk.
§ Perhitungan kekuatan
dan kelemahan (dana, kader, atribut kesiapan “waktu dan tempat”).
§ Pembagian tugas
berdasarkan propoorsional dan profesional.
§ Penyusunan waktu
pelaksanaan (gambaran time scedul berdasarkan target, waktu, hasil yang harus
di capai).
§ Penyusunan RTL
2.
Pembentukan Jejaring/Sistem Berantai/Penyedian Kantor
(Sekretariat)
§ Konsolidasi tingkat
bawah (simpul awal).
§ Perekurutan kader dan
resources berdasarakan tingkat (kecamatan, mukim dan desa serta dusun) berdasararkan prinsip top down.
§ Penyusunan,
pengukuhan serta pelantikan pengurus oleh tim kabupaten.
§
Penyediaan kantor cabang (sekteriat bersama) dan
perwakilan di lakukan oleh kader di masing-masing tingkat.
3. Pemantapan Kader DIKPOL
(Pendidikan Politik)
§ Penanaman idologi
(kesepahaman dalam visi/misi dan tujuan tujuan) semua unsur (kabupaten kepada
kecamatan, kecamatan kepada mukim dan desa serta dusun) berdasarkan garis
struktural dan fungsional top down.
§ Pelatihan (di
laksanakan berdasarkan schedul menurut wilayah kerja tim yg sudah di bagi
sebelumnya oleh tim inti)
1)
Saksi
2)
Pemantau/peninjau
3)
Tim Sukses (tingkat Kabupaten,
Kecamatan, Mukim & Desa)
4)
Simpatisan kalau ada
5)
Bersamaan dengan pembagian atribut
berdasarkan kebutuhan dan volume di daerah masing-masing baik di tingkat
kabupaten, kecamatan mukim maupun desa.
(proses pelaksanaan pelatihan dengan memberi simulasi
termasuk nonton bareng film documenter pelaksanaan pemilu yang di keluarkan
oleh KIP/KPU” dan itu yang saya lakukan, kebetulan saya sebagai ketua panitia
jg sebagai trainer pada saat itu yg saya laksanakan di seluruh kecamatan di
aceh barat berdasar kan scedul yang telah di susun di awal dan jg di sesuaikan
dengan kesiapan pelaksanaan pelatihan yang di panitiai oleh struktur di tingkat
kecamatan dengan mengundang seluruh kader, saksi, peninjau di tingkat yg mukim
dan desa, hal ini di lakukan agar kesemua unsur memahami dan mengetauhui dengan
jelas jika ada pelanggaran yang terjadi di TPS, dari proses awal hingga
pengawalan kotak suara dari desa ke tingkat kecamatan dan berakhir di
kabupaten)
4.
Menyiapkan tim pemantau khusus dari
kabupaten yang mengawal setiap saksi, pemantau dan peninjau baik
kecakapan/ketepatan dalam mengawasi proses pemilu maupun kebutuhan (akomodasi)
dengan sistem berdasarkan panggilan dan pengaduan dari setiap perwakilan di
tingkat bawah.
5.
Menyiapkan satu tim pemantau
independen yang mengevaluasi kesemua proses Min-H Pemilu/Pilkada menyangkut
semua kebutuhan dan keperluan serta kesiapan.
Hari H dan Pasca
Pelaksanaan Pemilu/Pilkada
- Memastikan semua kekuatan dan persiapan hari H dapat berjalan dengan baik
- Mengawasi dan mengontrol semua pelaksanaan tampa ada kecolongan dan kekurangan
- Pada setiap proses pelaksanaan terpantau dengan baik oleh semua unsur kekutan
- Proses perhitungan suara dan hasil tercatat dengan baik sehingga sesuai dengan perhitungan yang nantinya akan di laksanakan baik di tingkat kecamatan maupun di tingakt kabupaten.
- Memastikan kotak suara tidak di buka sembarang tempat oleh saksi baik di TSP maupun ketika di antar ke tingkat kacamatan dan ke tingkat kabupaten
6.
Pengumpulan/entri data/jumlah suara
yang di kumpulkan saksi oelh tim entri data di tingkat kabupaten dan
keseluruhan jumlah suara akan di sesuaikan dengan hasil verifikasi yang di
keluarkan oleh KIP/KPU.
Strategi Meraup Suara Pemilih
Pemula
Strategi yang dibuat
adalah sama dengan proses yang disusun hanya saja dalam bentuk kegiatannya kita
menyesuaikan dengan tingkat dan kebutuhan serta dengan tetap memperhatikan
kondisi sosial masyarakat setempat artinya unsur budaya lokal tetap dipelihara.
Adapun bentuk kegiatannya:
1)
Event-event kegiatan oleh raga dan
budaya lokal untuk pemuda seperti Lomba Bola volley, sepak bola lomba
pementasan budaya lokal dll).
2)
Lomba cerdas cermat, lomba tilawah,
pidato untuk tingkat SMU/MA.
3)
Melakukan try out.
4)
Menciptakan opini dimasyarakat
bahwa sosok pimpinan yang diusung sedapat mungkin adalah keinginan kaum muda
yang sangat konsen untuk memperhatikan pendidikan dengan membuat brosur,
stiker, bahkan membuat pementasan musik atau hiburan serta dengan mendatangkan
tokoh seperti seniman, ustaz muda yang
untuk ikut serta mengkampanyekan tokoh yang kita usung.
5)
Membuat pawai damai dengan
melibatkan pemilih pemula dan pemuda
6)
Kemudian melakukan kampanye dor to
dor untuk lebih memperkenalkan calon yang kita usung, dengan menyakan pendapat
masyarakat luas mengenai sososk yang kita ususng.
Demikialah sekelumit
konsep dasar dan nanti dapat lebih dikembangkan lagi. Dan semoga ini dapat
bermamfaat walaupun belum begitu maksimal, semoga kesuksesan bersama kita.
Wassalam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar